Hepatitis dan Gangguan Fungsi Hati

By felix gunawan - April 13, 2021

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit autoimun. Hepatitis ditandai dengan munculnya gejala berupa demam, nyeri sendi, nyeri perut kanan, dan penyakit kuning. Hepatitis dapat bersifat akut (cepat dan tiba-tiba) maupun kronis (perlahan dan bertahap). Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal hati, sirosis, atau kanker hati (hepatocellular carcinoma).

Ada beberapa jenis hepatitis, umumnya merupakan hepatitis yang disebabkan infeksi virus yakni : 

  • Hepatitis A
    Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.
  • Hepatitis B
    Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat  ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina, dan air mani.
  • Hepatitis C
    Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan.
  • Hepatitis D
    Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
  • Hepatitis E
    Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.

Untuk pengobatan hepatitis, umumnya diberikan obat interferon, imunosupresan serta antivirus untuk menekan infeksi akibat virus ataupun bakteri. Namun, obat-obatan ini bersifat kimia yang apabila dikonsumsi berlebihan dapat mengganggu fungsi tubuh, utamanya ginjal. 

Secara alami, pengobatan hepatitis dapat dilakukan dengan mengonsumsi flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan yang bekerja untuk memulihkan kembali sel hati yang rusak. Kandungan flavonoid ini juga terdapat pada Spirulina Pacifica. Spirulina Pacifica mengandung pigmen alami phyococyanin yang merupakan pigmen biru yang memiliki efek hepatoprotective bagi hati. Spirulina Pacifica menyehatkan kembali sel hati, nutrisi lengkap yang mencukupi gizi untuk pemulihan sel-sel hati. Spirulina pacifica juga mengandung calcium spirulan yang bersifat anti viral yang sangat baik untuk daya tahan tubuh. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar